Header AD

Ads

Tim Esport Terbaik Di Indonesia


Industri esport di Indonesia kini sudah semakin maju dan tidak dapat diremehkan lagi. Berkat tingginya antusias masyarakat dari segala kalangan usia terhadap video game, menjadi salah satu alasan mengapa industri video game dan esport tumbuh besar secara bersamaan.


Kompetisi esport pertama yang pernah diselenggarakan di Indonesia, bertempat di Jakarta pada tahun 2001. Dengan mempertandingkan game Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). Kemudian, sekitar akhir tahun 2013 industri esport tanah air mengalami perkembangan yang cukup pesat.


Tim-tim esport baru pun mulai bermunculan. Pada waktu itu mereka masih merupakan tim-tim kecil yang dibuat oleh suatu komunitas untuk mengikuti berbagai turnamen tingkat nasional maupun internasional.


Berbeda halnya sekarang dimana tim-tim esport baru yang bermunculan dengan peningkatan yang signifikan, mendapatkan dukungan dari pemerintah dan perusahaan berupa dana dan izin tempat pelaksanaan turnamen.



Penjelasan lengkap mengenai tim esport terbaik di Indonesia yang telah kami rangkum dari berbagai pertimbangan secara keseluruhan, mulai dari performa hingga prestasi tim disetiap divisinya. Simak secara lengkap dibawah ini.




8. Recca Esports




Organisasi game profesional asal Indonesia yang telah berdiri sejak 4 Juli 2016 dan berbasis di Jakarta, banyak dikenal orang berkat Tim CS:GO nya yang berprestasi dalam kancah internasional.


Prestasi yang diraih pun tidak main-main mulai dari menjadi Juara 1 di kompetisi Razer Rising Stars Season 1 - Southeast Asia (CS:GO), Juara 1 ZEN Esports Network League 2017 (CS:GO), Runner-up MDL Season 1, hingga Menjadi tim CS:GO kedua terbaik di Asia setelah TYLOO pada tahun 2017.


Namun, setelah kepergian beberapa pemain dari divisi CS:GO, konsistensi Recca Esports sedikit terganggu yang akhirnya berdampak pada penurunan kualitas bermain.


Kepopuleran tim divisi CS:GO Recca Esports seakan-akan hilang ditelan bumi, salah satu alasan yang kuat mengapa divisi CS:GO Recca Esports dilupakan banyak orang karena akibat dari penurunan performa dalam waktu yang lama.


Mau tidak mau Management Recca Esports harus mengambil keputusan dengan memperluas ke divisi game lainnya, seperti Point Blank, League of Legends, Mobile Legends: Bang Bang, PlayerUnknown's Battleground, Free Fire, Dota 2, dan Arena of Valor.


Belum ada pencapaian gemilang yang berhasil ditunjukkan dari semua divisi baru yang Recca Esports bangun. Dan hingga saat ini tidak ada satu pun tim eSports divisi CS:GO asal Indonesia yang berhasil memasuki 5 besar sebagai tim CS:GO terbaik di Asia kecuali Recca Esports sendiri.


7. ONIC Esports




Walaupun masih terbilang cukup baru di dunia esport Indonesia dan terbilang memiliki divisi game yang cukup minim. ONIC Esports bisa dibilang kompetitif dalam beberapa divisi game yang dimilikinya dan mereka juga sukses bersaing dengan tim-tim besar lainnya.


Management eSports yang baru terbentuk pada 26 Juli 2018 ini awalnya hanya memiliki satu divisi game saja dan kemudian menjadikan game itu sebagai fokus di awal karirnya, yaitu Mobile Legends: Bang Bang.


Setelah melihat perkembangan game yang ada di Indonesia. ONIC Esports mulai merambah ke game Moba lainnya, seperti PUBG Mobile, Free Fire, dan Call of Duty Mobile.


Meskipun hanya berfokus pada tiga sampai empat game saja, namun prestasi yang diraih ONIC Esports dalam dunia Mobile Legends: Bang Bang sangat mencengangkan. Prestasi yang berhasil diraih oleh tim ONIC Esports, antara lain menjadi Finalis MPL Season 2 serta berhasil menjuarai MPL Season 3. Selain itu mereka juga berhasil memenangkan turnamen Mobile Legends terbesar di Asia Tenggara yakni MSC 2019.


Tidak ketinggalan juga divisi Free Fire ONIC Esports juga panen prestasi saat SEACA 2019. Diwakili ONIC Olympus, mereka sukses meraih juara pertama UCL 2019 dan juara ketiga exhibition match Free Fire. Selain itu mereka juga berhasil mengirimkan dua tim saat grand final Free Fire Indonesia Masters Season 2.


6. PG.Barracx




Supernova Esports atau yang lebih dikenal dengan nama PG.Barracx, merupakan tim eSports (amatir) yang mulai merintis karirnya dari warung internet (warnet) sejak tahun 2014. Namun, Supernova Esports kemudian berganti nama menjadi PondokGaming BarracX, setelah resmi terdaftar sebagai organisasi game profesional (eSports) pada tahun 2017.


Setelah resmi terdaftar sebagai organisasi game profesional pada tahun 2017. PG.Barracx kemudian berfokus untuk membentuk tim pada game-game yang khusus untuk platform PC,  seperti Dota 2, Counter Strike: Global Offensive, PlayerUnknown's Battleground, dan Point Blank.


Walaupun nama PG.Barracx belum begitu familiar di telinga kita, tapi kehebatan tim eSports yang satu ini nggak bisa diremehkan begitu saja. Tim yang benar-benar sudah berpengalaman dikancah turnamen internasional khususnya Dota 2, yang telah malang melintang di beberapa babak kualifikasi Dota 2 baik major maupun minor.


Melihat tren game Mobile di Indonesia yang meningkat sangat pesat. PG.Barracx, kemudian ikut melebarkan sayapnya ke dalam platform game Mobile lainnya, seperti Call of Duty Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Free Fire, dan Arena of Valor.


Walaupun belum ada prestasi mentereng yang berhasil diraih dari beberapa divisi baru tersebut, PG.Barracx tetap konsisten untuk membentuk tim yang dapat bersaing di kancah internasional.


5. Aerowolf






Identik dengan logo bergambar serigala dan juga dikenal sebagai tim yang selalu konsisten tampil dalam beberapa kompetisi game eSports Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Aerowolf, tim yang selalu menjadi kuda hitam di beberapa turnamen yang dilakoninya dengan berhasil menumbangkan tim-tim besar, meskipun mereka juga harus terhenti di beberapa turnamen lainnya.


Tim yang telah berdiri sejak tahun 2018 ini memiliki berbagai macam divisi game lainnya, seperti Mobile Legends: Bang Bang, PlayerUnknown's Battleground, PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, Arena of Valor, Free Fire, Counter Strike: Global Offensive, hingga game yang sebenarnya memiliki potensi besar dalam industri eSports, namun belum banyak dilirik tim eSports Indonesia yakni Rainbow Six: Seige.


Walaupun, peminat dari game Rainbow Six: Seige tak sebanyak game lain yang mereka kembangkan. Namun, prestasi yang mereka raih pun cukup membanggakan, dimana mereka sukses menjadi tim eSports satu-satunya yang sukses mewakili Indonesia pada kejuaraan League Pro Season 10 yang diikuti semua tim divisi Rainbow Six: Seige yang ada di Asia.


Lebih membanggakannya lagi mereka sukses menjuarai kompetisi tersebut usai mengalahkan Wildcard Gaming yang merupakan tim perwakilan Australia dengan skor tipis 2-1.


Prestasi lain yang diperoleh dari divisi game lainnya, adalah menjadi Juara 1 di kejuaraan Legion of Champions IV 2019 (PUBG), Juara 1 MPL ID Season 1 (Sebelum berganti nama), dan Juara 1 Garuda Cup 2018 (MLBB).


4. Bigetron Esports




Posisi selanjutnya ditempati oleh Bigetron Esports. Tim yang mulai dikenal banyak orang berkat game League of Legends yang mereka mainkan diawal kemunculannya di kompetisi game online nasional. Dengan menampilkan permainannya yang ciamik dan dinamis, mereka sukses menarik perhatian publik dan para gamer pada saat itu.


Namun, setelah munculnya berbagai game online yang dapat dimainkan di smartphone, kepopuleran tim LOL Bigetron Esports seakan meredup. Bigetron Esports yang telah menyadari hal tersebut memilih mengikuti tren game yang ada di Indonesia dengan mengembangkan game-game lainnya.


Tim yang didirikan pada 28 Maret 2017 yang masih beroperasi hingga saat ini telah memiliki beberapa divisi lainnya, diantaranya PlayerUnknown's Battleground, Call of Duty Mobile, Arena of Valor, Free Fire, Mobile Legends: Bang Bang, Auto Chess, dan League of Legends.


Prestasi yang dimiliki oleh Bigetron Esports dari berbagai divisi selama dua tahun terakhir pun cukup mencengangkan, mulai dari menjadi Finalis di turnamen PUBG Mobile Club Open - Spring Split 2019, Runner-up ESL Jagoan Series 2019 (Free Fire), Juara 1 PUBG Mobile National Championship 2018,  Juara 1 PUBG Mobile Club Open Indonesia 2019, Juara 1 VPL Indonesia 2018, hingga sukses menjuarai turnamen ROS Indonesia Championship 2018.


Dari beberapa divisi yang dimiliki saat ini dengan sejumlah prestasi gemilang yang telah mereka raih di berbagai turnamen lokal maupun internasional. Bigetron Esports tercatat berhasil mengumpulkan keuntungan sebesar $ 530 ribu atau sekitar Rp 7,9 miliar.


3. BOOM Esports




Mencoba peruntungan untuk merintis tim esport pertamanya pada November 2016. Gary Ongko, kemudian bertekad untuk membangun sebuah tim yang solid dan kompak pada game Dota 2 dan CS:GO. Melihat besarnya hadiah yang ditawarkan oleh kedua game tersebut disetiap turnamennya, menjadi salah satu alasan mengapa Gary Ongko mendirikan BOOM Esports pada saat itu.


Usaha Gary Ongko dalam membangun tim yang solid dan kompak. Terbukti dimana BOOM Esports, kini sukses menjadi tim Dota 2 asal Indonesia yang berhasil mengukirkan namanya di berbagai turnamen tingkat internasional. Serta menjadi tim yang sangat diperhitungkan di berbagai kejuaraan Dota 2 dalam negeri. Walaupun mereka sempat gagal tampil main di event The Internasional 9.


Kesuksesan lain yang diraih BOOM Esports dalam membentuk tim esport Dota 2. Ditunjukkan dengan para mantan pemain divisi Dota 2 nya, dimana sebagian dari mereka sudah ada yang bermain di luar negeri, contohnya saja inYourDream dan Xepher. Dimana mereka berdua direkrut langsung oleh TIGERS eSports yang merupakan salah satu organisasi game profesional terbaik di Malaysia.


Tak hanya Dota 2 dan CS:GO saja game yang dapat dimainkan oleh BOOM Esports. Mereka juga ahli dalam beberapa game lainnya dan terbilang sukses meraih prestasi di dalam game tersebut, seperti Auto Chess, FIFA, Free Fire, Hearthstone, Apex Legends, Mobile Legends: Bang Bang, dan PUBG Mobile.


Kejuaraan turnamen bergengsi yang pernah dimenangkan oleh BOOM Esports selama menjalani berbagai kompetisi e-sport dalam maupun luar negeri adalah pernah menjadi Juara 1 ESL Indonesia Championship Season 1 dan 2 (Dota 2), Juara 1 UIC 2019 (Free Fire), dan juga pernah menjuarai GeForce Cup Pasifik (CS:GO).


2. RRQ




RRQ atau Rex Regum Qeon, merupakan salah satu organisasi game profesional tertua dan terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2013. Dimana tim ini telah memulai turnamen nasional dan internasionalnya sejak jaman Dota 1 atau Dota All Star dipertandingkan di Indonesia.


Nama tim ini semakin melambung usai berhasil menjuarai berbagai turnamen Point Blank tingkat nasional maupun internasional. Dilengkapi anggota tim yang masing-masing memiliki skill unik dalam bermain, membuat tim RRQ dikenal mahir dalam membentuk tim berkualitas.


Divisi game yang kini mereka pertandingkan pun cukup bervariasi, mulai dari Counter Strike: Global Offensive, Dota 2, FIFA, Fortnite Battle Royale, Auto Chess, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, dan Free Fire.


Dari beberapa game yang berhasil mereka kuasai. RRQ juga terbilang sukses dalam menjuarai berbagai gelaran turnamen bergengsi, seperti Juara 1 PBNC Season 1 dan 2, 3rd MPL Season 1, Juara 1 MPL Season 2, Runner-up MPL Season 4 dan M1 World Championship, Juara 1 Free Fire Summer League 2019, Juara 1 Point Blank World Challenge 2019, Runner-up PBIC 2019, dan Runner-up Dota 2 Celebration Cup 2018.


Bukan cuma itu saja, tim divisi Dota 2 RRQ juga sempat lolos kualifikasi zona Asia Tenggara The Internasional 4,6, dan 8. Namun sayangnya mereka harus gugur di tengah jalan sebelum berhasil menikmati gemerlapnya kompetisi esport terbaik di dunia "The Internasional".


Tampil gemilang di berbagai turnamen yang dilakoninya, membuat salah satu klub sepakbola ternama di Prancis (PSG) tertarik untuk berkerja sama dengan divisi Mobile Legends dan PUBG Mobile RRQ. Tidak berhenti sampai disitu, RRQ juga berhasil mengembangkan cabang lainnya ke Thailand.


1. Evos Esports




Didirikan pada 21 Agustus 2016, berawal sebagai tim esport untuk game Dota 2. Evos Esports sebelumnya dikenal dengan nama Zero Latitude, setelah berganti nama atau membentuk tim baru pada 21 Agustus 2016 yang dimana sebelum itu Zero Latitude telah dibubarkan.


Zero Latitude sendiri dibentuk pada 16 Januari 2014, dimana kejayaan tim ini tidak bertahan lama karena berbagai masalah yang dialaminya. Setelah berganti Management, Evos Esports kemudian perlahan bangkit dengan memiliki kualitas pemain yang dapat bersaing di kancah internasional.


Tim yang didirikan langsung oleh Ivan Yeo ini memiliki beberapa divisi game lainnya, seperti Arena of Valor, Counter Strike: Global Offensive, Dota 2, FIFA, Fortnite Battle Royale, League of Legends, Mobile Legends: Bang Bang, PlayerUnknown's Battleground, Free Fire, dan Point Blank.


Prestasi yang diraih pun tidak main-main, mulai dari Runner-up MPL Season 1, Juara 1 MPL Season 2, Juara 1 Free Fire World Cup 2019, Juara 1 AOV Star Season 1 dan 2, Juara 1 ESL Indonesia Championship 2019 Season 1 (AOV), Juara 1 ESL Clash of Nation 2019 (AOV), serta lolos beragam turnamen tingkat internasional untuk ajang game Dota 2.


Dari berbagai turnamen lokal maupun internasional yang telah dilakoni Evos Esports, mereka tercatat berhasil mengantongi keuntungan sebesar $ 60 ribu atau sekitar Rp 882 juta. Melihat kesuksesannya yang cukup besar di tanah air, Evos Esports kemudian mencoba peruntungan mengembangkan sayap ke negara tetangga yakni Singapura dan Vietnam.




Sekian dari kami dan terimakasih telah membaca.
Tim Esport Terbaik Di Indonesia Tim Esport Terbaik Di Indonesia Reviewed by Muh Rayhan Ramadhan on Agustus 30, 2020 Rating: 5

1 komentar

  1. ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
    menangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D
    WA;+855969190856

    BalasHapus

Post AD

Ads